hosting murah

Perbandingan Gojek Vs Grab

Perbandingan Gojek Vs Grab – Mungkin itu yang sering ditanyakan Para Pecinta Ojek Online di Jakarta dan sekitarnya. Jika beberapa tahun lalu kita masih sering naik kendaraan umum konvensional, lain ceritanya dengan sekarang. Hampir di setiap tempat kita bisa menjumpai ojek online yang siap digunakan yang sangat mudah memesannya, karena hanya dengan menggunakan aplikasi ojek online.

Kehadiran ojek online memang membuat kita mudah ke mana-mana, praktis dan murah. Dari sejumlah penyedia layanan ini dan adanya macam-macam ojek online, nama-nama ojek online GoJek dan Grab memang masih yang paling menonjol dan bersaing ketat di Indonesia. Sama-sama identik dengan warna hijau, masing-masing punya senjata untuk menarik perhatian konsumen. Simak Perbandingan Gojek vs Grab berikut ini.

Perbandingan Gojek Vs Grab

Berikut Perbandingan Gojek Vs Grab

1. Ojek Online Go-Jek

Saat ini total ada 13 layanan ditawarkan Go-Jek. Selain layanan utama ojek online Go-Ride, Go-Jek juga menawarkan layanan Go-Car, Go-Send, Go-Food, Go-Mart, Go-Busway, Go-Tix, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, Go-Massage, Go-Med dan Go-Auto.

Dengan jumlah armada sekitar 220 ribu driver (per April 2016), Go-Jek menguasai pasar lokal dengan operasional yang mencakup hampir semua kota-kota besar di Indonesia. Layanan besutan Nadiem Makarim ini tersedia di wilayah Jabodetabek, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Palembang, Medan, Balikpapan, Yogyakarta, Semarang, Manado, Solo, Samarinda, Malang dan Batam.

GOJEK

Go-Jek memberlakukan jam sibuk atau rush hour yakni pada pagi hari 06.00 ~ 09.00 dan sore 16.00 ~ 19.00. Di jam ini, tarif akan lebih mahal sekitar Rp 5.000 dari jam normal.

Untuk menarik minat konsumen, Go-Jek merayu pelanggannya dengan menawarkan diskon tarif perjalanan 50% jika membayar dengan uang elektronik Go-Pay. Sejauh ini, promosi tersebut masih berlaku hingga Januari 2017. Promosi ini juga dilakukan Go-Jek untuk mendorong lebih banyak orang beralih ke cashless experience alias non tunai.

Update dari potongan tarif jika menggunakan Go-Pay, ternyata di awal tahun 2018 ini mengalami penurunan. Dari pengalaman penulis potongan dengan menggunakan Go-Pay ini hanya sekitar Rp 2000 dari biaya sekitar Rp 50.000, jadi hanya dapat potongan sekitar 5%.

Berbicara pengalaman menggunakan aplikasi, sayangnya pada aplikasi Go-Jek masih kerap ditemui eror. Terkadang, orderan driver tersendat atau malah terjadi dobel order yang sering membingungkan pengguna dan driver.

Untuk komunikasi di antara driver dan penumpang, Go-Jek masih mengandalkan konektivitas selular. Jadi, ini akan memakan pulsa tambahan di luar paket data internet ketika driver dan penumpang perlu menelepon atau SMS. Di sisi lain, hal ini memungkinkan nomor telepon penumpang bisa diketahui driver.

Catatan lainnya, pada aplikasi Go-Jek tidak dicantumkan plat nomor kendaraan driver, sehingga menyulitkan pengguna menemukan driver yang menjemput mereka. Kondisi ini dipersulit dengan ketidakdisiplinan beberapa driver yang tidak menggunakan seragam.

Update aplikasi Go-Jek terbaru sudah menyertakan plat nomer Driver Go-Jek, walau masih sering penulis temui banyak pengemudi Gojek yang tidak membawa motor yang sesuai dengan plat nomer yang terdaftar di dalam aplikasinya.

2. Ojek Online Grab

Grab saat ini menawarkan tujuh layanan, GrabBike, GrabCar, GrabHitch, GrabExpress, GrabFood, GrabTaxi Promo dan GrabTaxi.

Jumlah armadanya kurang lebih 250 ribu (data April 2016), namun angka itu mencakup penyebarannya di Asia Tenggara. Startup yang dipimpin Anthony Tan ini masih kalah dengan dominasi armada Go-Jek di pasar lokal.

Grab memang tak hanya fokus di Indonesia, melainkan mengincar pasar Asia Tenggara. Layanan ride sharing tersebut saat ini hadir di Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja dan Filiphina.

GRAB BIKE

Sebagai pesaing Go-Jek, Grab berupaya mengambil hati konsumen dengan memberikan berbagai diskon secara agresif. Grab kerap membuat kampanye tematik yang memasukkan kode tertentu untuk mendapatkan diskon, bahkan menggratiskan tarif perjalanan.

Sama seperti Go-Jek, Grab juga memberlakukan jam sibuk atau rush hour yakni pada pagi hari 06.00-09.00 dan sore 16.00-19.00. Di jam ini, tarif akan lebih mahal sekitar Rp 5.000 dari jam normal.

Grab Masnya adalah salah satu kampanye promosi dari Grab yang merupakan kampanye promosi diskon Grab. Beralih ke pengalaman menggunakan aplikasi, harus diakui aplikasi Grab relatif lebih smooth dan minim terjadi eror dibandingkan dengan Go-Jek. Nilai plusnya, Grab juga punya fitur chat dan panggilan telepon di dalam aplikasi.

Jadi, tidak perlu biaya tambahan (koneksi seluler) ketika harus menelepon atau SMS, karena berbasis data internet. Fitur komunikasi ini membuat driver maupun penumpang tidak saling tahu nomor telepon sehingga privasi lebih terjaga.

Grab juga mencantumkan plat nomor kendaraan si driver pada aplikasinya, sehingga memudahkan penumpang menemukan driver yang menjemput. Di sisi lain, rata-rata driver Grab juga terbilang lebih disiplin menggunakan seragam sebagai salah satu tanda pengenalnya.

Perbandingan Tarif Harga Gojek dan Grab

perbandingan gojek vs grab

Tarif harga GOJEK

KONDISI
GOJEK
Jam Sibuk (Rush Hour)
  • Pagi: 06.00-09.00
  • Sore: 16.00-19.00
Jam Sibuk (Rush Hour)
  • Rp 2.500 per km (jarak 0-12 km)
  • Di atas 12 km berubah menjadi Rp 3.000 per-km
Tarif Minimum
  • Jam sibuk = Rp 10.000
  • Jam tidak sibuk = Rp 6.000

Berikut contoh perhitungan tarif Gojek:
* Untuk jarak tempuh 5 km dengan GO-RIDE, berarti Anda perlu membayar:
* Rp 2.500 x 5 = Rp 12.500.
* Jika jarak tempuh 15 km, maka tarifnya adalah:
* Rp 3.000 x 15 = Rp 45.000

 

Tarif harga GRAB

KONDISI
GRAB BIKE
Jam Sibuk (Rush Hour)
  • Pagi: 06.00-09.00
  • Sore: 16.00-19.00
Jam Sibuk (Rush Hour)Tarif GrabBike mengalami kenaikan sebesar 10%,
Mulai tanggal 21 Agustus 2017, yaitu menjadi:

  • Rp 1.750 per km untuk 12 km pertama.
  • Di atas 12 km ada penambahan Rp 3.000 per-km
  • Biaya tambahan pada jam sibuk = Rp 2.500

Berikut contoh perhitungan tarif Grab bike:
* Untuk jarak tempuh 15 km dengan GrabBike pada jam sibuk, berarti Anda perlu membayar:
* 12 km pertama = 12 x Rp 1.750 = Rp 21.000
* 3 km selanjutnya = 3 x Rp 3.000 = Rp9.000
* Biaya tambahan jam sibuk = Rp 2.500
* Total = Rp 32.500

Saya sendiri sering menggunakan Go-Jek dalam perjalanan harian saya bekerja dari stasiun Pasar Senen Jakarta Kota ke lokasi tempat kerja saya di daerah Jakarta Barat dengan biaya kisaran Rp 30.000 sd Rp 35.000 setelah dikurangi potongan Rp 10.000 karena saya menggunakan auto debet saldo top cash. Jarak tempuh sekitar 16 km. Hanya sejak 2018 ini biaya Gojek mengalami kenaikan yang significant. Dengan jarak yang sama diatas, sekarang biaya Gojek mencapai Rp 45.000 sd Rp 50.000 dengan jarak tempuh 16 km dan diskon top cash hanya 5%.

Baca juga : Bisnis Online Untuk Pemula

Dari perbandingan Gojek Vs Grab diatas, masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangannya. Tinggal kita sendiri yang menyimpulkan Perbandingan Ojek Online Gojek Vs Grab bagus yang mana dan kalian lebih sering pakai Go-Jek atau Grab…?