Pahlawan Nasional dari Kalangan Pesantren
Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah hari yang selalu diingat oleh bangsa Indonesia, karena pada hari itu bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang merdeka. Kemerdekaan tersebut tidak serta merta diberikan oleh bangsa asing, melainkan dari perjuangan masyarakat dan pahlawan Indonesia. Bangsa Indonesia sendiri terdiri dari banyak suku, agama dan kalangan, Salah satu kalangan yang ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah kalangan pesantren. Pada masa penjajahan kalangan pesantren ikut andil dalam berjuang melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan. Oleh pemerintah Indonesia mereka yang gugur dianugerahi sebagai pahlawan Nasional. Ada beberapa pahlawan nasional dari kalangan pesantren yang mempunyai jasa besar bagi bangsa Indonesia.
Berikut 7 Pahlawan Nasional Dari Kalangan Pesantren
Pahlawan nasional dari kalangan pesantren yang pertama adalah Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari. Beliau adalah pendiri dari Nahdatul Ulama (NU) yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 17 November 1964 berkat jasanya yang berperan besar melawan penjajah dari Surabaya. Beliau dikenal dengan resolusi jihadnya pada tanggal 22 Oktober 1945. Selain menjadi pendiri NU, KH Hasyim Asyari juga mendirikan pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang pada tahun 1899.
Pahlawan nasional dari kalangan pesantren yang kedua adalah pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Kyai yang lahir di Yogyakarta ini sangat berjasa dalam membangkitkan semangat umat islam dalam menyadari statusnya sebagai bangsa yang terjajah. Dengan gagasan Muhammadiyahnya tersebut, kyai yang juga dikenal dengan Muhammad Darwisy ini ditetapkan sebagai pahlawan Nasional pada tahun 1961.
Pahlawan nasional dari kalangan pesantren berikutnya adalah KH Zainul Arifin, jasanya pada Indonesia sangatlah banyak. Diantaranya adalah menjadi perdana menteri Indonesia, Ketua DPR-GR, dan salah satu pimpinan Nahdatul Ulama. Selain itu, beliau juga berjasa dalam pembentukan pasukan semi militer Hizbullah, menjadi anggota badan pekerja komite nasional pusat dan pada tahun 1955 beliau mewakili DPR. Berkat jasa-jasa beliau, pemerintah menetapkan dirinya sebagai pahlawan nasional pada tanggal 4 maret 1963.
Pahlawan nasional dari kalangan pesantren selanjutnya K.H. Abdul Wahid Hasjim. Beliau adalah ayah dari presiden Indonesia yang ke-4 yaitu K.H. Abdurrahmann Wahid. K.H. Abdul Wahid Hasjim merupakan salah satu anggota Badan Penyidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Selain itu, beliau merupakan pendiri pondok pesantren Tebu Ireng. Beliau juga yang mempelopori masuknya ilmu pengetahuan ke dunia pesantren. Dari jasa-jasanya tersebut beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 17 November 1960.
KH Zainal Mustafa adalah salah satu pahlawan Indonesia yang secara terang-terangan dalam melawan para penjajah. Karena tindakan-tindakannya yang bersebrangan dengan kolonial Belanda. Tak jarang Kyai yang lahir di Tasikmalaya ini diturunkan dari mimbar oleh para Kyai yang pro dengan Belanda. Ketika Belanda lengser dan diganti oleh Jepang, K.H. Zainal Mustafa tetap menolak kehadiran Jepang di Indonesia. Menurutnya Jepang lebih berbahaya daripada Belanda, oleh karena itu dia dan santrinya mengadakan perang dengan Jepang. Berkat jasanya membangkitkan semangat para santrinya untuk jihad membela negara, K.H. Zainal Mustafa dianugerahi sebagai pahlawan nasional pada tahun 1972.
Pangeran Diponegoro adalah anak sulung dari sultan Hamengkubuwana III yang lahir pada 11 November 1785. Beliau adalah pemimpin perang Jawa yang tercatat memakan korban paling banyak di Indonesia. Dengan taktik perang Gerilya yang terkenal dan ditakuti oleh Belanda. Belanda kewalahan dalam melawan taktik Pangeran Diponegoro yang keluar masuk hutan dan muncul dimalam hari untuk melakukan serangan secara tiba-tiba. Banyak uang yang dikeluarkan Belanda pada saat itu untuk menangkap pangeran Dipenogoro namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya Belanda menangkap pangeran Diponegoro dengan cara licik yaitu dengan mengajak berunding namun perundingan gagal. Pada saat itulah pangeran Diponegoro akhirnya ditangkap oleh Belanda. Pada tahun 1973 Beliau diakui sebagai pahlawan nasional berkat jasa-jasanya. Untuk mengenang jasa-jasanya tersebut, banyak kota di Indonesia yang menamai jalan, stadion, universitas dengan nama Diponegoro.
Kyai Noer Ali lahir pada tahun 1914 di Ujung Harapan, Bekasi, Jawa Barat. Beliau dikenal sebagai singa Karawang Bekasi karena banyaknya perang yang beliau jalani. Salah satu yang melegenda adalah perang melawan sekutu Inggris di Pondok Ungu pada tahun 1945. Selain itu beliau juga mendirikan markas pasukan semi militer Hisbullah. Dan berkat jasa-jasanya beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 9 November 2016.
Demikian informasi tentang 7 pahlawann nasional dari kalangan pesantren dan sekarang di Indonesia banyak bermunculan pesantren-pesantren modern yang juga menciptakan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan beragama.
Baca juga : Ki Bagus Rangin Pahlawan Nasional dari Cirebon