3 Rukun Utama Dalam Agama Islam
Sebagai umat beragama islam, merupakan suatu keharusan untuk memahami ajaran yang ada di dalamnya secara menyeluruh. Hal tersebut ditujukan agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap agama kita sendiri.
Tingkatan Rukun Dalam Agama Islam
Daftar Isi
Diriwayatkan oleh Hadist Riwayat muslim yang mana pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW didatangi oleh Malaikat Jibril dalam wujud seorang laki-laki misterius.
Malaikat Jibril lalu memberikan 3 pertanyaan kepada Rasulullah. Dari percakapan Malaikat Jibril dengan Nabi Muhammad SAW tersebut, terdapat pelajaran mengenai rukun agama yang harus dipelajari oleh umat Islam.
Salah satu hadist yang menjelaskan tentang 3 rukun utama dalam agama islam adalah hadist Jibril yang terkenal dari sahabat Umar Ra.
Dalam Hadist tersebut menerangkan tentang pertanyaan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad mengenai islam, iman da ihsan.
Dari ke-3 rukun tersebut adalah 3 rukun utama dalam agama islam yang menjadi pondasi, dinding dan atap dalam agama islam.
Berikut 3 Rukun Utama Dalam Agama Islam
Rukun Islam
Dari hadist Jibril tersebut, ketika Malaikat Jibril bertanya tentang Islam, Nabi Muhammad menjawab:
اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً
Artinya:
“Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang haq) selain Allah dan Bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan solat, menunaikan zakat, berpuasa romadhon, dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu menempuh perjalanan ke sana”.
Pelajaran yang dapat diambil dari hadist tersebut adalah bahwa Islam itu meliputi lima rukun.
Kelima rukun islam itu adalah sebagai berikut:
1. Syahadat.
Syahadat merupakan suatu kesaksian bahwa kita mengakui tidak ada yang patut kita sembah selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
2. Sholat.
Rukun Islam yang kedua ini merupakan suatu bentuk interaksi atau hubungan vertikal kita sebagai seorang hamba dengan Rabb-nya.
3. Zakat.
Dalam rukun Islam yang ketiga, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat, dimana hal tersebut merupakan bentuk kepedulian kita terhadap sesama manusia.
4. Puasa.
Puasa merupakan suatu amalan dimana kita harus menahan diri dari lapar, haus, dan juga hawa nafsu.
5. Haji.
Selain sebagai bentuk ibadah, haji juga merupakan suatu ajang untuk mempererat ukhuwah dengan sesama umat muslim dari seluruh dunia. Rukun Islam yang terakhir ini dilaksanakan bagi umat islam yang mampu.
Rukun Iman
Pertanyaan selanjutnya yang dilontarkan oleh Malaikat Jibril adalah mengenai Iman.
Maka Rasulullah bersabda:
أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ
Artinya:
“Iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman terhadap qodho’ dan qodar, yang baik maupun buruk”.
Jadi, Iman merupakan keyakinan dalam hati kita yang diucapkan melalui lisan, dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Seperti yang telah diajarkan Nabi Muhammad dalam hadist di atas, bahwa Iman dijabarkan dalam enam rukun iman.
Berikut urutan rukun iman:
- Iman kepada Allah.
- Iman kepada Malaikat.
- Iman kepada Kitab.
- Iman kepada Nabi dan Rasul.
- Iman kepada hari akhir.
- Iman kepada qodho’ dan qodar.
Keenam rukun Iman tersebut merupakan bentuk amal batiniah sebagai wujud pengakuan terhadap kebesaran Allah SWT.
Ketika sudah tertanam rukun iman dalam hati kita, insyaallah kita akan senantiasa untuk menjalani kehidupan sesuai dengan aturan Allah yang pada akhirnya akan membawa kita ke arah yang baik-baik.
Untuk mengetahui lebih detail tentang 6 rukun iman silahkan kunjungi ke sumber dari artikel ini di wisatanabawi.com.
Rukun Ihsan
Rukun dalam Islam berikutnya adalah rukun Ihsan. Ihsan merupakan cara bagaimana seharusnya kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Ketika diajukan pertanyaan ketiga oleh Malaikat Jibril mengenai Ihsan.
Rasulullah bersabda:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Artinya:
“Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”.
Dalam hadist tersebut, Rasulullah mengajarkan kita agar dalam beribadah dilakukan dengan cara seolah-olah kita sedang berhadapan langsung dengan Allah.
Ini merupakan derajad Ihsan yang paling utama. Namun apabila tidak bisa mencapai kondisi seperti ini, maka hendaknya dia beribadah kepada Allah dengan dipenuhi rasa takut dan cemas akan siksa-Nya.
Ketika kita bisa menghadirkan perasaan seperti ini, kita akan terbawa dalam tingkat ibadah yang lebih dekat dengan Allah dengan perasaan khusyu’, takut, penuh harap, serta ikhlas.
Dari pembahasan diatas, bahwasannya Islam, Iman, dan Ihsan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Dalam implementasi ketiga rukun agama tersebut, Iman diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun islam. Sedangkan rukun islam sendiri dilaksanakan dengan cara yang ihsan.
Jika diibaratkan sebuah bangunan, Iman adalah fondasinya, Islam adalah tembok dan bangunan lain yang ada di dalamnya, sedangkan Ihsan adalah atap dan ornamen lainnya.
Baca juga : Sholat Sunnah yang Diutamakan
Demikian penjelasan tentang 3 rukun utama dalam islam yang wajib kita yakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Semoga Allah senantiasa memudahkan Anda dalam meyakini dan mengamalkan rukun iman, rukun islam dan rukun ihsan, Aamin.