hosting murah

Perang Kedondong

Sejarah Perang Kedongdong Cirebon – Apakah anda sudah pernah mendengar petempuran Kedondong? Rupanya perang tersebut merupakan perang terlama di Indonesia yang memang luput dari sejarah. Hal ini karena peperangan tersebut terjadi hampir selama 20 tahun lamanya, atau tujuh belas tahun sebelum pecahnya perang Diponegoto atau Perang Jawa.

Perang Kedondong Cirebon

Menilik kejadian Perang Kedondong yang merupakan sebuah pertempuran besar telah hilang dari catatan sejarah nasional. Bahkan di pelajaran sejarah sekolah jarang sekali membahas masalah terjadinya Pertempuran Kedondong di Cirebon. Oleh karena itu, ada baiknya anda menyimak ulasan berikut mengenai sejarah Perang selama 20 tahun ini yang termasuk perang rakyat Cirebon.

Ketahui Sejarah Perang Kedondong Cirebon

1. Awal Mula Perang Kedondong

Bendera Kebesaran Perang Kedondong Cirebon

Perang Kedongdong diawali dengan kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menetapkan pajak dengan nilai tinggi kepada rakyat. Namun dinilai sebagai kebijakan yang sangat mencekik, karena pada kala itu, rakyat berada pada kondisi yang miskin dan serba kesulitan. Tentu saja kebijakan tersebut mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari rakyat, khususnya kaum santri.

Ketika itulah, mulailah terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda. Pergolakan melawan belanda bertambah hebat, setelah Pangeran Suryanegara, Putra Mahkota Sultan Kanoman IV menolak tunduk terhadap perintah kolonial Belanda. Pasalnya Ia memutuskan untuk keluar dari keraton dan bergabung bersama rakyat untuk melakukan perlawanan.

2. Pasukan Belanda Terdesak dari Peperangan

Rupanya pasukan Belanda pun semakin terdesak, mereka mengalami kekalahan perang yang sangat besar, bukan saja kehilangan ribuan nyawa prajuritnya, akan tetapi juga kerugian sebesar 150.000 Gulden untuk mendanai perang Kedongdong ini. Pada keadaan putus asa menghadapi perlawanan rakyat di bawah pimpinan Pangeran Suryanegara, Belanda pun meminta tambahan pasukan. Bukan hanya itu, Belanda pun meminta bantuan dari pasukan Portugis yang berada di Malaka, guna membantu mereka dalam meredam perlawanan rakyat Cirebon.

3. Bantuan Bala Tentara Portugis

Kedatangan enam kapal perang yang mengangkut bala bantuan pasukan Belanda dan telah mendapat dukungan dari kekuatan tentara portugis di Pelabuhan Muara Jati. Namun hal semacam itu tidak membuat ciut perlawanan rakyat. Justru sebaliknya semangat perlawanan mereka semakin menjadi. Pasalnya pertempuran besar-besaran terjadi di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan. Bahkan dalam pertempuran tersebut ribuan nyawa melayang, baik di pihak rakyat maupun Belanda.

4. Dua Puluh Tahun Menjalani Pertempuran

Setelah menjalani pertempuran perang kedondong selama dua puluh tahun (1753-1773), akhirnya Belanda sadar bahwa mereka tidak bisa menghadapi perlawanan rakyat secara frontal. Bahkan pihak Belanda mencari cara untuk melumpuhkan semangat perlawanan rakyat.

Salah satu caranya adalah menangkap Pangeran Kanoman, karena dibawah kepemimpinan sang pangeran semangat perlawanan rakyat semakin berkobar. Pada akhirnya dengan segala tipu dayanya yang licik, Belanda dapat menangkap Pangeran Kanoman tersebut. Belanda juga segera menahannya di Batavia dan kemudian mengasingkannya di Benteng Victoria Ambon.

Bagaimana, Anda sudah paham tentang sejarah Perang Kedondong? Meski perang tersebut tidak tercatat dalam sejarah nasional, namun bukan berarti kita menghilangkan jasa para pahlawan yang telah rela membela tanah air. Dalam sejarah yang dipelajari hampir tidak dibahas tentang perang Kedondong ini, padahal waktu lamanya perang merupakan perlawanan yang lama di sejarah perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Baca juga : Kesenian Tradisional Cirebon yang Hampir Punah

Peetempuran Kedondong sebagai bukti bahwa Indonesia tidak mau dijajah oleh siapapun. Sampai titik darah penghabisan demi kemerdekaan tanah Cirebon dari penjajahan Belanda. Itulah sejarah atau budaya Cirebon yang mungkin banyak generasi penerus tidak tahu. Semoga bermanfaat.